Bubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan Rektor ITB Prof. Akhmaloka menghadiri proses peluncuran Mushika One, serta melakukan uji kendara pada mobil tersbut. Heryawan mengungkapkan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat sangat mendukung pembuatan Mushika One. Selain itu, PemProv Jabar juga berjanji memberikan dana sebesar Rp 100 juta kepada tim Mushika Formula ITB tersebut.
Pembuatan mobil Formula ini membutuhkan waktu 9 bulan serta menghabiskan biaya sebesar Rp 230 juta. Mushika memiliki mesin berkapasitas 600 CC dengan bobot 220 Kg. serta dilengkapi dengan sitem pendingin cair.
Setelah pembuatan selesai, mobil dilakukan tes adu kecepatan. Namun adu kecepatan mobil tidak dilakukan dengan balap bersama melainkan
satu per satu. Hal ini untuk mencegah risiko kecelakaan, seperti
tabrakan antar mobil. Uji kecepatan sekaligus keandalan mobil itu lewat tes slalom, melahap
sirkuit berbentuk angka 8, dan huruf S. Tes lain juga dilakukan berupa tes ketahanan mobil (endurance).
Test Drive yang dilakukan didalam kampus ITB menunjukan hasil yang cukup memuaskan serta ada hal yang harus ditingkatkan untuk mencapai hasil sempurna. Akselerasi pada 75 detik pertama mampu
melaju hingga 75 meter. Sedangkan di tikungan, mobil formula ini melaju
dengan kecepatan 40 km/jam. Mobil formula berbahan bakar Pertamax ini mampu mecapai kecepatan maksimal hingga 120 km/jam. Tetapi ada kendala yang akan dihadapi oleh Mushika dalah terjadinya overheat ketika telah menjalani 20 lap di sirkuit.
Nama Mushika sendiri diambil dari nama tikus besar yang menjadi hewan tunggangan Dewa Ganesa, lalu dipakai untuk sebutan mobil Formula mini ini.